Gelisah
Perasaan gak
kerasan, merasa kurang, terasing dalam tubuh sendiri, itu adalah ciri jiwa yang
gelisah. Jangankan saat tubuh kita sakit, tatkala tubuh sehat pun sejumlah
orang, jiwanya gelisah di dalam tubuhnya. Sebagian orang menutupi jiwanya yang
gelisah dengan mengenakan baju yang indah. Ada yang menyembunyikan dengan
tertawa sekencang-kencangnya. Bahkan ada juga yang mengistirahatkannya di
tengah rumah megah. Tapi mata tidak pernah bisa berbohong, sebenarnya ada jiwa
yang gelisah di dalam sana.
Salah
satu ciri jiwa yang gelisah adalah memuja pikiran. Mencari semuanya melalui
pikiran yang kritis. Sebagai akibatnya, semakin keras ia mencari jawaban
melalui pikiran kritis, semakin gelisah jiwanya. Belajar dari pengandaian bahwa
pikiran kritis adalah sebagai bayangan bulan, maka layak direnungkan untuk
melangkah berlawanan arah dengan pikiran kritis. Bila mengikuti bayangan bulan
hanya berjumpa badan yang basah, arah sebaliknya betul-betul melangkah menuju
bulan. Ciri utama pikiran kritis adalah penuh keraguan, maka arah yang
berlawanan adalah keyakinan dan kepercayaan. Ciri lain dari pikiran kritis
adalah licik, sehingga lawannya adalah tulus dan jujur.
Berikutnya
melatih diri untuk tulus dan jujur. Dalam ajaran islam kita mengenal syahadat
yang artinya penyaksian. Jadi tidak hanya penyaksian terhaadap Allah dan
urusan-Nya, bahkan untuk menyaksikan semuanya; alam dan seisinya. Sebagai
akibatnya, jiwa mengeti bahwa masa lalu penih pelajaran, masa depan inspirasi,
dan masa kini adalah hadiah terbaik yang dimiliki manusia. Makanya dalam bahasa
inggris masa kini disebut the present (hadiah). Jiwa-jiwa yang sudah pulang
mengerti, tidak ada yang perlu ditunggu, yang ada hanya masa kini yang abadi,
untuk diisi sepenuh hati.
Inilah
jiwa yang indah. Ia tidak memiliki sesuatu yang ditunggu, ia tidak memiliki
beban mengejar tujuan, ia istirahat di saat ini mensyukuri apa yang didapati.
Terutama karena kesadaran bahwa semua sempurna apa adanya. Mari, jangan biarkan
jiwa gelisah terus mendera!.
Oleh : Faizunal Abdillah
0 komentar:
Posting Komentar